|
|
|
|
KabarIndonesia - Dalam satu dekade ini terjadi perubahan besar pada lingkungan budaya di masyarakat, yang dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan persaingan industri elektronik. Murah dan mudahnya memiliki gadget canggih seperti smartphone berperan merubah perilaku masyarakat yang awalnya lebih selengkapnya....
|
|
|

NASIONAL
Garuda Cabut Pelayanan Visa di Pesawat
Oleh : Redaksi-kabarindonesia | 20-Des-2011, 06:44:58 WIB
|
KabarIndonesia - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencabut imigration on board (pelayanan visa di pesawat) pada rute penerbangan Amsterdam-Dubai-Jakarta mulai tanggal 23 Desember 2011. Padahal fasilitas ini telah menjadi merek dagang perusahaan Indonesia tersebut.
Garuda menyediakan fasilitas imigration on board supaya pelanggan tidak perlu mengantri terlalu lama di Cengkareng pada saat tiba di Jakarta, sekitar jam 8 pagi. Namun setelah mengevaluasi penerbangan Amsterdam-Dubai-Jakarta, pihak Garuda menyimpulkan antrian di imigrasi Cengkareng masih belum ada atau sedikit sekali. Dengan demikian pihak Garuda merasa tidak tepat jika tetap menyediakan fasilitas itu untuk penerbangan dari Amsterdam. Antrian panjang Kepada Radio Nederland, Kokoh Ritonga, Kepala Regional Garuda Amsterdam-Dubai mengatakan masih ada penerbangan internasional Garuda lainnya yang tiba di Jakarta pada saat jam sibuk, di mana kalau tidak memberikan fasilitas imigration on board, antrian akan panjang. Alasan kedua mengapa Garuda mencabut imigration on board adalah keterbatasan tenaga kerja. Untuk bisa melaksanakan pelayanan tersebut harus ada petugas dari imigrasi sendiri dan alat-alat yang diperlukan. "Jadi kita harus memilih mana yang lebih memerlukan. Akhirnya direksi kita memutuskan bahwa prioritas diberikan kepada penerbangan internasional yang tiba di Jakarta pada saat peak hour," kata Kokoh Ritonga. Faktor lain Kepala regional Garuda Amsterdam-Dubai-Jakarta juga mengakui pengaruh dari langkah ini pasti ada. Tapi ia yakin pelanggan memilih terbang dengan Garuda bukan hanya semata-mata karena faktor imigration on board. "Dari survei yang kita laksanakan ada beberapa karakter produk yang menjadi faktor orang memilih Garuda, dan faktornya tidak hanya imigration on board." Sebagai contoh, Kokoh Ritonga menyebut selain harga dan kualitas pelayanan, juga jadwal penerbangan yang menjadi faktor mengapa penumpang memilih naik Garuda. Maskapai penerbangan Indonesia tersebut hanya transit di Dubai paling lama satu jam. Jadi total penerbangan Amsterdam-Jakarta paling pendek dibandingkan maskapai-maskapai lain. Salah satu dampak dicabutnya fasilitas imigration on board, menurut Kokoh Ritonga adalah penurunan minat terhadap produk Garuda untuk waktu tertentu. "Tapi dengan adanya kelebihan-kelebihan di bidang lain, kita harapkan akan kembali normal." Sayang sekali Sementara itu, Sie dari biro perjalanan Sie Tours and Travel di kota Amstelveen sangat menyayangkan keputusan Garuda ini. "Menurut saya ini adalah suatu ekstra pelayanan untuk penumpang. Apalagi sekarang airline-airline lainnya sedang menurunkan harga. Saya sudah ngomong dengan penumpang-penumpang kami. Mereka merasa sangat sayang sekali." Menurut Sie, cukup banyak orang Belanda, orang Indonesia berwarga negara Belanda atau orang Belanda keturunan Indonesia, yang naik Garuda ke Indonesia. Alasan utama mengapa mereka memilih Garuda adalah karena fasilitas imigration on board. Sie mengkhawatirkan jumlah penumpang Belanda ke Indonesia pasti akan berkurang akibat pencabutan fasilitas ini. Nilai tambah Garuda kini tinggal harga dan pajak bandara yang masih termasuk murah jika dibandingkan maskapai penerbangan lainnya. "Tapi kalau dibandingkan dengan Emirates misalnya, ya kalah Garuda," tutur Sie kepada Radio Nederland.
Sumber: http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/garuda-cabut-pelayanan-visa-di-pesawat
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: http://kabarindonesia.com/
|
|
|
|
|
|
|
|
20 pelari dari 6 negara: Indonesia, Australia, Amerika, Inggris, New Zealand dan Swedia ikuti swimrun di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dengan jarak lari 20km dan berenang 3km. Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto (kiri) selengkapnya.... |
|
|
|
|
|