|
|
|
|
KabarIndonesia - Jakarta, Melansir berita KOMPAS.com, bahwa hingga Kamis (25/3/2021),jumlah Pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah 4.656 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 1.317.199 orang.
Data tersebut disampaikan Satuan Tugas selengkapnya....
|
|
|

SERBA SERBI
BUNDA, AKU MERINDUKANMU
Oleh : Danny Melani Butarbutar | 24-Des-2019, 16:50:53 WIB
|
KabarIndonesia - Samosir, Hari ini tanggal 22 Desember adalah hari yang sangat istimewa bagi seluruh ibu di dunia. Betapa tidak, karena hari ini telah ditetapkan sebagai Hari Ibu (Mother's Day), saat mana setiap orang menyampaikan rasa hormat dan merenungkan pengorbanan besar seorang Ibu menjaga, melahirkan, merawatnya.
Banyak cara orang untuk menceritakan untuk menggambarkan bagaimana peran seorang Ibu dalam kehidupan anak, keluarga, masyarakat bahkan negara. Ada dengan mencipta lagu, menulis puisi atau menulis buku cerita yang sesungguhnya memuat kisah hidup tentang seorang Ibu.
Lagu Mama-Heintje di tahun 70-an (https://www.youtube.com/watch?v=PDBDtIOxUsI), lagu Mama-Eddy Silitonga, lagu "Inang" Emilia Contessa dan tahun belakangan ini lagu Batak "Tangiang ni Dainang" (Doa Mama), dan banyak lagu yang menggambarkan betapa Ibu adalah sosok utama-penting dalam kehidupan manusia.
Bagi saya dan 7 orang adik laki-laki yang lahir dari rahim seorang Ibu, di usia tergolong muda menjadi orangtua tunggal (single parent) setelah kepergian ayah kami. Ibu kami sebut sebagai pahlawan keluarga, karena dialah yang sukses membimbing kami anak-anaknya.
Demikianlah juga Mang Ucup, di usianya menjelang kepala 8, tetap juga mengingat dan mengenang Ma Anie, ibundanya di Hari Ibu. "Maklum tanpa adanya Ma Anie, Mang Ucup bukanlah apa-apa" sebutnya di WA kepada pewarta media ini.
Menurut Mang Ucup, bahwa Ibu adalah kunci sukses dirinya. "Keberhasilan saya adalah hasil dari doa, didikan maupun rasa kasih sayang 'all out' dari Mak Anie" lanjutnya.
Mak Anie, ibunya Mang Ucup lahir tanggal 22 Maret 1923 di Ciranjang–Jawa Barat, dan wafat pada tanggal 5 Februari 2002 dalam usia 79 tahun.
Pengakuan Mang Ucup, untuk mengobati kerinduannya pada Ma Anie, di Hari Ibu tahun ini, dia sempatkan membuat sebuah puisi untuk Ma Anie, seperti dikutip berikut ini:
BUNDA
Masih terngiang nasihatmu kala kita berpisah saat itu
Aku tetap bayimu yang Engkau khawatirkan dalam rantau jauh di sana
Engkaulah tambatan gelisahku dan tempat aku melabuhkan keresahanku
Saat pagut perpisahan kita, sorot matamu penuh makna dalam sendu
Bujukanmu selalu teruntai dengan rengek manjaku Kehangatan haribaanmu adalah cerminan sayang dan kasihmu
Di ujung ranjang Engkau menanti, saat aku terlelap bermimpi… dan lamat-lamat terdengar dendang tidurmu yang kurindu sampai kini…
Ma Anie – ibuku, bunda tercintaku… Kini dalam senyum kau t‘lah terbujur kaku
Walau masih banyak yang ingin kulakukan bersamamu Tapi waktu telah mengambilmu dari kami, anak-anakmu
Ma Anie – ibuku, bundaku… Istirahatlah kini Engkau telah penat mengasuh kami anakmu
Istirahatlah Ibu, istirahatlah dalam senyummu, senyum kasihmu I Love Ma Anie. (*)
(Ditulis kembali Danny M Butarbutar)
|
|
|
|
|