|
|
|
|
KabarIndonesia - Berikut beberapa alasan mengapa International Press Card HOKI bukan sekedar Press Card biasa: - Jumlah penulis Harian Online Kabar Indonesia (HOKI) terus bertambah, hingga sudah mencapai lebih dari 15.000 orang banyaknya; - HOKI telah mendapat penghargaan MURI sebagai media yang selengkapnya....
|
|
|

EKONOMI
LOCKDOWN (CERDAS) ALA BELANDA
Oleh : Danny Melani Butarbutar | 20-Apr-2020, 13:28:33 WIB
|
KabarIndonesia - Denhaag, Jepang akan bagi-bagi uang 100.000 Yen (AS$ 930) untuk setiap warganya, kaya ataupun miskin. Sedangkan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, uang akan diberikan selama 3 bulan berturut-turut.
Namun bagaimana dengan di Belanda?
Pemerintah Belanda berupaya menerapkan karantina wilayah secara cerdas atau yang disebut intelligent lockdown atau "lockdown cerdas" yang akan menerapkan denda tinggi bagi para pelanggar.
Apa yang dimaksud "lockdown cerdas"? Belanda adalah satu dari segelintir negara yang merangkul gagasan kekebalan kelompok alias herd immunity. Pendekatan yang masih diperdebatkan itu disebut seorang pakar kesehatan Belanda sebagai cara yang dingin dan penuh perhitungan.
Karenanya, alih-alih memberlakukan karantina wilayah secara ketat yang ditempuh berbagai negara di Eropa dan Asia, pemerintah Belanda menerapkan lockdown.
Belanda mulai menerapkan intelligent lockdown sejak 24 Maret 2020. Langkah-langkah yang diberlakukan Belanda mulai dari menjaga jarak minimal 1,5 meter, masyarakat didorong untuk tinggal di rumah, bekerja dari rumah, sekolah, pusat pengasuhan anak, restoran dan klub olahraga tutup.
Pemerintah Belanda ingin melindungi aspek sosial, ekonomi, dan psikologi dari dampak karantina wilayah sehingga suatu saat upaya kembali ke kondisi normal akan lebih mudah.
Pemerintah mengimbau agar warganya menjaga jarak satu dengan yang lain minimum 1,5 meter. Disamping itu agar tidak mengadakan pertemuan lebih dari tiga orang terkecuali dengan sanak keluarga sendiri.
Selama lockdown supermarket disini tetap buka terus mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 09.00 malam. Disamping itu, mereka tidak pernah ada kekurangan artikel apapun juga.
Sistem jaminan sosial di Belanda merupakan salah satu sistem yang paling lengkap di Eropa. Maklum Belanda termasuk negara kaya dengan penghasilan gas bumi yang terbesar di Eropa.
Bagi warga Belanda dari segi ekonomi mereka tidak akan merasakan imbasnya sama sekali. Misalnya bagi mereka yang di PHK akan masih tetap dapat gaji sebesar 80% dari gaji terakhir. THR pun akan tetap dibayar terus sebesar satu bulan gaji dan akan dibayar pada bulan Mei.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan keuangan dengan mudah mereka bisa mengajukan permohonan kredit secara online s/d Euro 2.500 (Rp 45 juta) yang bisa segera cair dalam hitungan menit.
Sedangkan bagi pengusaha, mereka bisa mengajukan kredit s/d Euro 100.000 = Rp 1,7M) yang akan dijamin oleh negara sehingga tidak perlu ribet membuat kredit proposal lagi.
Setiap orang di negeri Belanda yang berusia 18 tahun ke atas, wajib mengasuransikan diri untuk jaminan dasar pelayanan kesehatan seperti dokter umum, rumah sakit dan obat-obatan. Premi wajib yang harus dibayar 120 Euro per orang per bulan (Rp 2,04 juta).
Namun bagi mereka yang penghasilannya dibawah Euro 1.100 = Rp 18,7 juta per bulan, mereka akan dibantu untuk bayar sewa rumah hingga 50% dari harga sewa maupun untuk bayar premi asuransi kesehatan tersebut.
Dengan adanya kewajiban tinggal di rumah otomatis mereka membutuhkan komputer. Oleh sebab itu setiap warga termasuk anak sekolah bisa dapat bantuan beli laptop per orang hingga Euro 375,00 = Rp 6,75 juta. Semua bantuan tersebut telah disediakan oleh pemerintah setempat.
Langkah lockdown untuk memerangi penyebaran virus corona telah diterapkan di sejumlah negara, termasuk Belanda. Akankah Indonesia mengadopsi caranya? (Sebagaimana ditulis Mang Ucup di Belanda)
|
|
|
|
|